Tidak ada penjajahan kecuali meninggalkan luka abadi yang sangat sulit untuk disembuhkan. Luka yang ditinggalkan merupakan luka permanen yang jika memang sembuh namun bekasnya tak bisa dihilangkan.
Begitu pula dampak penjajahan barat di Indonesia telah memberikan luka menganga yang setiap waktu denyut pedihnya selalu terasa. Penjajahan selalu memberikan bahaya yang sangat serius untuk bangsa yang dijajah dalam segala bidang, politik, ekonomi bahkan moralitas. Dan ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh bangsa pada hari ini khususnya Indonesia untuk terus berusaha menghilangkan segala bentuk penjajahan dimuka bumi ini.
Beratus ratus tahun Indonesia dijajah dan telah menderita kehancuran politik hingga selama beratus tahun itu tidak mampu memimpin bangsa sendiri, tidak mampu mengatasi kesulitan rakyat sendiri. Kapitalisme sebagai politik usaha yang diterapkan penjajah telah melahirkan watak dari bangsa pribumi yang haus untuk terus mengeruk keuntungan tanpa memperdulikan penderitaan orang lain, kendati orang itu adalah teman bermainnya ketika kecilnya dulu. Para tuan tanah dengan semena-mena merampas tanah rakyat untuk diberikan kepada penjajah. Para cukong berkeliaran merampas hasil pertanian rakyat. Ini adalah watak yang sangat bertentangan dengan nilai budayanya serta nilai keislaman yang telah menjadi ciri utama dari kehidupan bangsa ini.
Sekali lagi tiada luka yang ditinggalkan oleh penjajah kecuali terus terasa pedihnya. Disaat kemerdekaan telah dicapai, politik yang ditinggalkan telah menciptakan kaum-kaum yang sangat haus dengan kekuasaan, politik menghalalkan segala cara menjadi hal lumrah dari kebanyakan orang yang sudah terbuai dengan cekokan politik menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan kekuasaannya. Paham ini, masih terus menjadi ancaman dan selalu merongrong persatuan dan kesatuan bangsa dalam bahaya perpecahan.
Dalam bidang ekonomi, selama penjajahan berlangsung, tidak ada kata daulat dalam pencaharian rakyat di bangsa ini. Sehingga kelaparan menjadi hal lumrah dan dianggap biasa. Akhirnya keterbelakangan semakin kuat menanamkan ketidak pastian dari bangsa ini.
Inilah sekelumit dari dampak penjajahan barat di Indonesia dan di wilayah-wilayah Islam di dunia. Dampak yang tidak mudah untuk dihilangkan, bahkan sampai hari ini, untuk membangkitkan kembali kepribadian bangsa harus berjibaku dengan waktu dan terutama dengan watak yang sudah menjalar seperti kanker ganas di dalam tubuh ibu pertiwi ini.
Dari sejarah kita harus belajar, bahwa keserakahanlah sebenarnya yang telah menjajah kita. Kemalasanlah yang telah merampas masa depan kita hari ini. Enggan untuk berprilaku sesuai tradisi lah yang telah membuat kita kehilangan jati diri sebagai bangsa yang mandiri.
Baca Juga :
Posting Komentar
Posting Komentar